Wednesday, May 4, 2011

Saat Bersamamu- Khas buat yg tersayang.....


Saat Bersamamu…
Disaat hati ini sepi sendirian,
Dikau hadir menyapa kalbu,
Mengisi kekosongan hati ini,
Yang suram tiada ertinya,
Dengan cahaya tulus nan suci,

Saat-saat bersamamu,
Terbuai daku dalam mimpi,
Mimpi yang indah bermakna,
Dihiasi deraian kelopak mawar,
Yang harum bertaburan,
Tanpa helaian kelayuan,

Kini……
Saat yang ku damba,
Bersamamu disisi,
Kian nyata memancar,
Girang hati ini berlagu,
Melenyapkan kenangan semalam,
Yang telah ku lontar jauh,
Dari sudut hati ini,

Saat bahagia yang diimpi,
Telah ku genggam bersama,
Hakikat cinta bersamamu,
Janji terpatri kukuh di hati,
Hanya nyawa pemisah ikatan,
Walau jutaan halangan hadir menjelma..

Tuesday, May 3, 2011

Kawan.....


Kawan….

Telah diciptakan oleh Dia,
Menemani takkala suka mahupun duka,
Berkongsi ceritera kehidupan,
Meluah rasa kehampaan,
Mendampingi sewaktu kesukaran,
Memimpin seandainya kepincangan.

Terkadang dihadapan cukup indah,
Namun hakikat di belakangnya samar bayangan,
Menjadi duri dalam lipatan,
Menjadi gunting  tersembunyi dalam sekam,
Hanya mengaburi silauan yang memancar.

Bagai berakit di lautan bara,
Umpama berperang tanpa senjata,
Itulah yang bisa diibaratkan,
Mencari insan bergelar kawan,
Mencari teman yang setia bersama.


Kawan sejati,
Satu dalam seribu diibaratkan,
Seribu dengan mudah digapai,
Namun yang satu itu entah mengapa,
Teramat sukar untuk dikecapi.

Biar satu itu mendampingi,
Biarlah seribu itu menjauhi,
Bukan niat menghindar yang seribu,
Tapi untuk bersatu dengan yang satu,
Kerna yang seribu itu belum tentu bersinar,
Dan……..
Yang satu itu tidak semestinya kelam.

Ombak Rindu.....


Ombak Rindu……

Takala malam bertandang kembali,
Rembulan terukir senyuman,
Menyaksikan alunan nan sumbang,
Dendangan sang pungguk yang kegelapan,
Teramat nyaring berdesing berirama pilu,

Tiada alunan irama sang pawana yang asyik menari,
Tiada bisikan siulan girang sang unggas rimba,
Tiada kerdipan bintang yang anggun bersinar,
Hanya yang menemani di sisi,
Sekadar hembusan asmara,
yang dingin membaluti tubuh ini.

Aku asyik terbayang akan ukiran senyummu,
Asyik aku terkenang akan lembut wajahmu,
Hingga malam ku kini,
Resah berteman hati rindu,
Hanyut dibawa ombak rindu,
Yang bertandang di halaman kamar hati ini.

Esok tetap akan muncul kembali,
Namun….
Adakah ombak itu akan terus melanda,
Adakah badai akan tetap bersuara,
Tanpa menghanyutkan kerinduan yang ada.